Sabtu, 19 Februari 2011

JANGAN KAU TUKAR KEHIDUPAN AKHIRAT DENGAN DUNIA



Kehidupan akhirat itu kekal, sedangkan kehidupan dunia itu hanya sekejap. Semua orang yang telah menyatakan beriman mesti sudah tahu akan hal ini. Tapi tidak sedikit orang, walaupun sudah tahu masih tetap saja berebut kehidupan dunia dibandingkan kehidupan akhirat.

Fenomena ini sering kita lihat disekitar kita. Gara-gara berebut harta warisan dengan saudaraanya saling membunuh, saling membenci, tidak tegur sapa….? Gara-gara pilkada tidak sedikit masyarakat saling berantem, bahkan terkadang saling adu fisik. Tidak selesai disini, terkadang biasnya hingga bertahun-tahun masih dapat dirasakan. Bahkan sampai menggalang orang-orang untuk memutus tali silaturrahmi. Sampai separah inikan dunia sekarang?

Mari kita perhatikan firman Allah dalam surat Muhammad ayat 22-23: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka, dan dibutakan penglihatan mereka" .

Imam Ath-Thabari menjelaskan ayat ini sebagai berikut : "Apakah kamu akan kembali seperti pada masa jahiliyah dengan bermusuhan dan berpecah belah setelah Allah SWT mempersatukan kalian dengan Islam dan ia (Allah SWT) telah mempersatukan hati mereka dengannya (Islam)".

Imam Ibn Katsier menambahkan apakah kamu akan kembali seperti kebodohan pada masa jahiliyah dengan saling menumpahkan darah (karena hal yang sepele) dan saling memutus tali sitaturahim (diantara kalian). Merekalah yang diancam dengan ayat : ‘Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka, dan dibutakan penglihatan mereka’. Maka Allah melarang membuat kerusakan secara umum dan memutus tali silaturahmi secara khusus. Dan sebaliknya Allah memerintahkan untuk membuat kebaikan di muka bumi dan menyambung tali silaturahmi.

Bahkan ancaman bagi orang yang memutus tali silaturrahmi amatlah berat sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

1-Dari Nabi SAW : " Tidak akan masuk surga orang yang memutus (qathi’) !. Berkata Ibn Abi Umar , Sufyan telah berkata : ‘yakni orang yang memutuskan tali silaturahmi ‘ (HR. Imam Muslim).

2- Dari Nabi SAW, ia bersabda : "Tatkala Allah menciptakan makhluk-Nya, setelah Ia selesai menciptakan makluk-Nya, Ar-Rahim (yaitu Allah SWT) berfirman : ‘Ini adalah tempat kamu berlindung dari Al-Qathi’ah (orang yang memutus tali silaturrahim) !’. Berkata (para makhluk-Nya) : ‘Benar (na’am)’. Allah berfirman lagi : ‘Apa kamu ridha, jika Aku menyambung kepada orang yang menyambung (silaturahim) denganmu, dan Aku memutus kepada orang yang memutus (silaturahim) denganmu ?’. (Para Makhluk) menjawab : ‘Mau, Wahai Tuhan’ !’. Ia (Allah SWT) lalu berfirman : ‘Ini untukmu !’. Lalu Rasul SAW membaca ayat (Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan) (Surat Muhammad ayat 22)" (HR. Bukhari).

Tali silaturrahim harus kita sambung, harus kita rawat, bahkan perintah Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 9, jika ada saudara kita yang bertikai maka kita diperintahkan untuk mendamaikannya bukan malah sebaliknya. “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”

Jika ada permasalahan, Allah memerintahkan untuk mengembalikan kepada Allah dan Rasulnya, bukan malah di bawa ke hukum-hukum syaithan, yang memang menghendaki permusuhan diantara ummat ini.
Lantas sekarang bagaimana melihat semua itu ? Sebagai orang beriman jangan tinggal diam, tetap berbuat dan berbuat, perkara hasil serahkan sepenuhnya kepada Allah yang Maha Kuasa,………..Amin………Semoga.

Dari seorang hamba yang lemah: Sabar Ahmad Sholikin,………dari kota dingin Malang, Kupersembahkan untuk 1. Ibu dan Bapakku (almarhum) semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, 2. Istriku Lilis Yuliati, yang selalu tabah dan sabar mendampingiku, 3. Kedua anakku: Ibrahim Ahmad Ibadurrohman dan Naufal Fadhlurrahman, semoga jadi anak sholeh.


0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Jam

Tugas Siswa

Universitas Brawijaya

SMP Muhammadiyah

 

Copyright 2008 All Rights Reserved | Revolution church Blogger Template by techknowl | Original Wordpress theme byBrian Gardner