Minggu, 19 Desember 2010

Fitnah dan Khianat



Fitnah berarti menyebarluaskan berita/cerita yang tidak benar tentang suatu hal atau orang lain, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Fitnah sering terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Fitnah tidak hanya sekedar menyebarkan berita buruk, tetapi juga mengadu domba dan memutar balikkan fakta. Sehingga di dalam Al-Qur'an, Allah SWT menggambarkan bahwa fitnah itu lebih kejam (lebih besar dosanya) daripada pembunuhan.

Fitnah merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya. Karena dampak yang ditimbulkan selalu negatif, tidak akan pernah positif. Luka yang digoreskan/ditusukkan oleh fitnah lebih tajam daripada pedang. Kehancuran akibat fitnah lebih dahsyat daripada bombardir senjata rudal. Fitnah dapat merusak tali silaturahim, merusak persatuan dan kesatuan, merugikan/mencelakakan/menyengsarakan orang lain, bahkan dapat menghancurkan Islam, mengotori perjuangan.

Inilah gambaran orang yang suka memfitnah (mengadu domba) :

* Pengecut dan curang. Orang yang suka memfitnah tidak mampu bersaing secara sehat.
* Pendusta. Dusta/bohong menjadi menu utama dalam aksinya untuk memfitnah dan mengadu domba orang lain.
* Hidup dan kehidupannya dihantui oleh prasangka buruk
* Suka memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain. Dia asyik sekali membongkar rahasia, keburukan dan kebusukan seseorang, ketika orang itu tidak ada. Dan ketika orang itu datang, maka pembicaraan pun berhenti dengan sendirinya, kemudian berganti dengan memuji dan menyanjung. Ini adalah perbuatan hina dan jijik.
* Iri, dengki dan sombong selalu menempel di hatinya, bahkan menjadi darah daging. Ketika dia merasa gagal, iri dan dengki yang muncul. Namun, ketika memperoleh kesuksesan, dia sombong dan hidup melampaui batas.
* Hubbuddunya (lebih cinta kepada gemerlap duniawi daripada cinta kepada Allah)
* Aqidahnya telah rusak, karena lebih takut kepada manusia daripada takut kepada Allah. Dia rela memfitnah dan mengadu domba orang lain agar posisi dan jabatannya aman. Yang terpenting baginya adalah uang dan jabatan. Dengan kata lain, orang yang suka mengadu domba adalah penjilat bermuka dua.
* Kufur ni'mat. Orang yang suka memfitnah adalah orang yang tidak bersyukur atas ni'mat Allah. Karena akal, hati dan raganya digunakan untuk merugikan orang lain.
* Menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi. Hatinya terdorong untuk mengeruk keuntungan dengan jalan pintas. Bahkan tega mengorbankan sahabat dan kelompok seperjuangan.
* Orang yang suka memfitnah dan mengadu domba berpotensi menjadi pengkhianat.

Jadi, Fitnah dan adu domba merupakan bentuk kezholiman, yang ditegakkan atas tiga perkara yaitu berpondasi pada kedustaan, kedengkian sebagai alasnya dan kemunafikan sebagai atapnya. Orang yang suka memfitnah dan mengadu domba berjalan dengan baju kesombongan, mengikuti kehendak hawa nafsu dan bujukan syetan. Otaknya dikotori dengan prasangka buruk. Hatinya beku, sulit menerima kebenaran, merasa dirinya paling benar dan paling berjasa sehingga merasa tidak enak dan cemburu ketika orang lain mendapat kesuksesan. Kebahagiannya di atas penderitaan orang lain. Kehidupannya terlena dengan tipu daya syetan. Aqidah dan idealismenya dijual hanya untuk memperoleh kesenangan dunia. Ingatlah .... Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak khawatir kalian miskin, tetapi aku khawatir (kalian mendapatkan) dunia (lalu) kalian bersaing dalam urusan dunia itu." (HR. Ahmad)

Kita harus waspada dan hati-hati terhadap fitnah dan adu domba, juga terhadap orang yang suka memfitnah dan mengadu domba. Karena mereka tergolong orang yang munafik, kufur ni'mat dan berpotensi menjadi pengkhianat.

Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak akan masuk Syurga orang yang suka adu domba (memfitnah).” (HR. Bukhari)

Apa yang dapat kita lakukan sebagai upaya membentengi hati dari fitnah (adu domba) dan memeranginya :

1. Mulailah segala aktivitas dengan niat yang benar, yang baik dan tulus hanya untuk mendapatkan ridho Allah.
2. Mintalah ridho dan restu orangtua, mintalah kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat.
3. Berpikir positif (husnuzhon). Jangan memandang / menilai seseorang dari sisi negatifnya saja.
4. Perbanyaklah mengingat Allah (zikrullah), karena zikir kepada Allah dapat melembutkan hati dan menyehatkan akal.
5. Hati-hati dalam berbicara, bertindak dan dalam menerima informasi/berita. Gunakan akal sehat dan hati yang sholeh untuk menganalisa dan menemukan kebenaran dari setiap informasi/berita. Jangan lupa untuk memohon petunjuk dari Allah dengan sholat istikhoroh.
6. Hati-hati terhadap kesenangan dunia, jabatan dan kedudukan.
7. Hati-hati dalam mengemban amanah. Laksanakan amanah dengan mengedepankan kejujuran dan penuh tanggungjawab
8. Jika cinta di Islam, maka ikuti aturan Islam. Perdalamlah ilmu agama dengan rajin mengikuti majelis ilmu atau pengajian dan mengamalkan ajaran Islam dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
9. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Jangan pernah membenci manusia, karena benci kepada ciptaan Allah berarti benci kepada Allah. Bencilah kepada perilakunya yang negatif. Selalu mengajak sahabat-sahabat kita untuk berbuat baik dan mengingatkannya jika berbuat kemunkaran dan maksiat.
10. Senantiasa bersyukur kepada Allah. Rajinlah bershodaqoh kepada fakir miskin dan anak yatim, sebagai perwujudan rasa syukur kita kepada Allah.

Yakinlah .... Harta, jabatan dan kedudukan tidak dapat menolong kita di hari akhir nanti. Yang akan menolong kita adalah amal baik kita sendiri.

Yakinlah.... Allah amat sangat menyayangi kita. Allah tidak akan menghukum kita. Yang akan menghukum kita adalah amal perbuatan kita sendiri.

Yakinlah.... Orang yang suka memfitnah dan mengadu domba akan mendapat siksa/azab yang amat sangat pedih, baik di dunia maupun di akhirat.

Na'udzubillah min dzaalik.
oleh : Ade Nurdiansyah, S.Pd.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Jam

Tugas Siswa

Universitas Brawijaya

SMP Muhammadiyah

 

Copyright 2008 All Rights Reserved | Revolution church Blogger Template by techknowl | Original Wordpress theme byBrian Gardner